Breaking News

Pemain Keturunan, Potensi Naikkan Level Persepakbolaan Indonesia

Deretan Pesepakbola Hebat Keturunan Indonesia

Fenomena pemain naturalisasi saat ini memang menjadi hal yang lumrah dalam sepakbola modern. Banyak Tim Nasional yang telah mengambil opsi ini untuk memperkuat tim sepakbolanya. Hal tersebut, bertujuan agar mereka bisa lebih bersaing dalam dunia sepakbola yang semakin kompetitif.

Contoh Kasus Naturalisasi

Baru-baru ini pemain bertahan Manchester City, Aymeric Laporte membuat jagat sepakbola dunia heboh dengan keputusannya yang berganti status dari warga negara Prancis menjadi Spanyol. 

Pemain berusia 26 tahun itu lahir di Agen, Prancis, dan memiliki darah keturunan Basque (wilayah Spanyol) melalui kakek buyutnya dan bermain untuk di Athletic Bilbao, membuatnya memenuhi syarat untuk mewakili Spanyol.

Keputusan Aymeric Laporte berubah kewarganegaraan mendapat restu dari induk sepak bola dunia, FIFA. Meskipun Laporte telah menjadi pemain langganan Timnas Perancis pada kelompok umur U17 hingga U21.

Merujuk pada kasus tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa selama pemain tersebut belum pernah menjalani caps internasional bersama timnas senior negara asalnya, maka sang pemain masih bisa berpindah kewarganegaraan.

Menaikkan Kualitas Sepakbola Indonesia

Statistik Timnas Indonesia

Kehadiran pemain keturunan sebenarnya bukanlah suatu hal yang "haram" dalam sepakbola. Terlebih keberadaan mereka sebenarnya dapat menaikkan level persepakbolaan Indonesia yang selama ini hanya mengandalkan gaya bermain "agresif" namun tidak "efektif".

Dengan keberadaan pemain keturunan diharapkan bisa memberikan warna baru dalam permainan Tim Nasional Indonesia. Selain itu, kehadiran pemain keturunan bisa menciptakan persaingan yang kompetifif dengan pemain lokal, agar pemain lokal tidak selalu berada di "zona nyaman" mereka.

Pemain Thitipan

"Percaya Proses", penggemar timnas pasti sudah sering mendengar kalimat tersebut seiring dengan kekalahan timnas. Mungkin saja kalimat tersebut menjadi sebuah alibi dan hanya memberikan "harapan palsu" terhadap para suporter, sebab progress pemain Indonesia jauh lebih lambat dibandingkan negara-negara Asia lainnya. 

Karena seharusnya pemain yang terpilih mewakili Tim Nasional Indonesia sudah benar-benar siap tampil (dimatangkan di klub) dan hanya tinggal beradaptasi dengan strategi pelatih. Bukan malah, timnas yang bekerja ekstra untuk mematangkan pemain titipan klub lokal. Karena sejatinya yang bertugas membina pemain adalah klub, bukan timnas.

Dan perlu dicatat, ketika pemain Indonesia sedang/terus "Berproses". Sebenarnya Negara lain telah "melangkah sangat jauh" meninggalkan Indonesia. Karena mereka "membangun iklim sepakbola yang kompetitif dan adil dengan melihat kualitas pemain dari kemampuannya, bukan dari asal usul mereka (pribumi atau bukan)". Seperti contohnya adalah Timnas Perancis yang menjuarai Piala Dunia 2018 dengan didominasi pemain keturunan imigran (Kylian Mbappe, dsb).

Potensi Pemain Keturunan

Andai pihak federasi / PSSI bisa memperjuangkan, paham akan regulasi,  dan mempunyai target yang tinggi. Sebenarnya peluang pesepakbola keturunan Indonesia untuk membela timnas masih terbuka lebar. Serta dengan melihat banyaknya pesepakbola keturunan yang bermain reguler di kompetisi elit Eropa, dan masih berpeluangnya mereka untuk untuk memperkuat timnas Indonesia. Akan sangat disayangkan apabila potensi mereka diabaikan.

Banyak Pilihan / Opsi

Dari banyaknya pemain keturunan Indonesia, IndonesianEleven telah menyeleksi beberapa nama  pesepakbola  (Grade A, dan B) yang masih berpeluang dan layak untuk memperkuat Timnas Indonesia di masa mendatang.

Penjaga Gawang

Kiper Keturunan Indonesia: Emil Audero Mulyadi, Benjamin Van Leer dan Dani Van Den Heuvel

Ada 3 Penjaga Gawang yang layak untuk memperkuat timnas Indonesia. Mereka adalah Emil Audero Mulyadi (UC Sampdoria), Benjamin Van Leer (Sparta Rotterdam), serta Dani Van Den Heuvel (Leeds United U23). Dari tiga nama tersebut, Emil Audero menjadi pemain yang sulit bergabung timnas Indonesia, karena "grade" pemain tersebut terlalu bagus untuk bergabung bersama timnas Indonesia, yang berperingkat 173 FIFA. Peluangnya bermain untuk Timnas Italia pun juga belum tertutup.

Bek Tengah

Bek Tengah Keturunan Indonesia: Pascal Struijk, Tommy St Jago, Neraysho Kasanwirjo dan Justin Hubner


Posisi bek tengah ada Tommy St. Jago (FC Utrecht), Pascal Struijk (Leeds United), Neraysho Kasanwirjo (FC Groningen), dan Justin Hubner (Wolves U18). Dari empat nama tersebut, peluang Pascal Struijk bergabung timnas Indonesia cukup kecil, karena performa pemain tersebut bersama Leeds United musim ini membuat pelatih Timnas Belgia dan Belanda tertarik untuk merekrutnya.

Bek Kanan

Bek Kanan Keturunan Indonesia: Kevin Diks, Sandy Walsh, dan Riku Matsuda

Ada 3 nama pesepakbola keturunan Indonesia dengan kemampuan yang sama bagusnya di posisi bek kanan. Mereka adalah Kevin Diks (Aarhus GF), Sandy Walsh (KV Mechelens), serta Riku Matsuda (Cerezo Osaka). Tiga nama tersebut masih berpeluang untuk memperkuat timnas Indonesia.

Bek Kiri

Bek Kanan Keturunan Indonesia: Calvin Verdonk, Jayden Oosterwolde, dan Shayne Pattynama

Terdapat beberapa nama bek kiri keturunan yang layak memperkuat timnas Indonesia. Yang pertama yaitu Calvin Verdonk (FC Famalicão), pemain tersebut bermain di liga Portugal. Dan satunya lagi bermain di liga Norwegia, yaitu Shayne Pattynama (Viking Stavanger). Selain mereka ada nama Jayden Oosterwolde (FC Twente), namun pemain tersebut masih berharap untuk memperkuat Timnas Belanda di masa mendatang.

Gelandang Bertahan

Gelandang Bertahan Keturunan Indonesia: Jay Idzes, Godfried Roemeratoe, Joey Pelupessy, dan Raymond Huizing

Empat gelandang bertahan yang masih berpeluang dan dinilai layak untuk memperkuat Timnas Indonesia. Yang pertama, gelandang muda berusia 21 tahun yang memperkuat klub promosi Eredivise, yaitu Jay Idzes (Go Ahead Eagles). Berikutnya merupakan gelandang berdarah Maluku berusia 22 tahun, Godfried Roemeratoe (FC Twente). Selain itu ada mantan pemain Sheffield Wednesday musim lalu, Joey Pelupessy. Serta gelandang muda FC Utrecht, Raymond Huizing.

Gelandang Tengah

Gelandang Tengah Keturunan Indonesia: Thom Haye dan Jordy Wehrmann

Terdapat dua nama pesepakbola keturunan yang berposisi sebagai gelandang Box-to-Box dan masih berpeluang besar untuk memperkuat timnas Indonesia. Mereka adalah gelandang kreatif dari NAC Breda, Thom Haye dan gelandang muda FC Luzern berusia 22 tahun, Jordy Wehrmann.

Gelandang Serang

Gelandang Serang Keturunan Indonesia: Tijjani Reijnders dan Navarone Foor

Gelandang serang / Playmaker merupakan posisi yang sangat vital dalam dunia sepakbola. Keberadaan playmaker sangat dibutuhkan dalam sebuah tim sepakbola dalam mengkreasikan serangan dan membongkar pertahanan lawan.

Diantara banyaknya gelandang serang berdarah Indonesia, hanya terdapat dua nama yang dinilai layak dipertimbangkan untuk memperkuat timnas Indonesia.

Mereka adalah gelandang muda berdarah Maluku, Tijjani Reijnders (AZ Alkmaar) dan Navarone Foor yang musim lalu memperkuat Pafos FC. Kedua nama tersebut layak dipertimbangkan, karena mereka memiliki kreatifitas di lini tengah dan mempunyai kemampuan olah bola yang diatas rata-rata untuk level sepakbola Asia.

Penyerang

Penyerang Keturunan Indonesia: Eliano Reijnders dan Ragnar Oratmangoen

Keberadaan penyerang berdarah Indonesia yang berkualitas cukup sangat sulit ditemukan. Namun IndonesianEleven telah memilih dua nama penyerang yang mempunyai menit bermain yang cukup banyak di Liga Belanda. Dua pemain tersebut, akan bermain Kompetisi Eredivise musim 2021-2022.

Yang pertama adalah penyerang sayap berusia 20 tahun, yaitu Eliano Reijnders (PEC Zwolle). Eliano sendiri telah mencatatkan 3 gol dan 3 assist dalam 28 penampilannya di Eredivise. Sebuah pencapaian yang bagus untuk ukuran pemain muda yang berjuang di kompetisi Eredivise.

Satu pemain lagi yaitu penyerang muda berusia 23 tahun, Ragnar Oratmangoen (Go Ahead Eagles). Musim lalu, Ragnar telah mengantarkan SC Cambuur juara Kompetisi Eertse Divise. Bersama SC Cambuur, ia telah menorehkan 8 gol, serta 2 assist dalam 22 penampilannya musim lalu.

Pemain Muda Potensial

Selain mereka, terdapat banyak pesepakbola muda potensial berdarah Indonesia yang berpeluang menjadi aset berharga di masa mendatang. Mereka adalah Miliano Jonathans (Vitesse U18), Tristan Gooijer (Ajax U18), Ivar Jenner (Utrecht U18), Xiamaro Thenu (Vitesse U18), Kaya Symons (Vitesse U18), Noah Gesser (Ajax U17), Délano van der Heijden (Feyenoord U18), Liam Oetoehganal (Feyenoord U18), Sem Dekkers (AZ Alkmaar U18), Joey Van Casand (FC Eindhoven U18), D'Leanu Arts (PSV U18), Xavi Woudstra (Heerenveen U17), Julian Oerip (AZ Alkmaar U16), Dean Ijjsel (PSV U15), serta Messah Ranu (PSV U11).

Usaha dan Target Federasi

Tidak ada yang tidak mungkin dalam sepakbola. Selama pihak Federasi (PSSI) punya target yang tinggi  dan tidak hanya terpaku pada event regional (AFF). Bukan tidak mungkin para pemain tersebut mau berganti kewarganegaraan menjadi Indonesia.

Tidak ada komentar