10 Talenta Muda Keturunan Indonesia Layak Dipantau
Beberapa tahun belakangan ini, PSSI sedang gencar menyusun program pembinaan sepakbola usia dini. Dengan pembinaan sepakbola usia dini, Indonesia diharapkan bisa menghasilkan beberapa pemain berbakat seperti Witan Sulaiman, Bagus Kahfi, Rafli Asrul, serta Athallah Araihan.
Andaikan talenta lokal tersebut bisa dipadukan dengan pemain keturunan, maka diharapkan mereka bisa menambah kekuatan tim nasional Indonesia atau menaikkan level kompetitif sepakbola Indonesia.
Ambil contoh Thailand dengan pembinaan sepakbola terbaik se-Asia Tenggara, masih memberlakukan naturalisasi pemain keturunan untuk menambah kekuatan tim nasionalnya. Semisal Tristan Do (Senior), Marco Ballini (U23), Ben Davies (U23), dan beberapa nama lain.
Di Indonesia, naturalisasi masih menjadi hal yang sensitif untuk diperbincangkan. Banyak diantaranya yang beranggapan bahwa dengan adanya pemain naturalisasi membuat pemain lokal menjadi tersisih. Andai pemain lokal punya kualitas dan bisa bersaing, maka tidak mungkin tersisih.
Sebaliknya menurut pendapat admin, dengan hadirnya pemain naturalisasi justru menambah persaingan di tim nasional dan membuat pemain menjadi terpacu untuk meningkatkan kemampuannya. Dengan catatan pemain yang dinaturalisasi memang punya kualitas.
Untuk menilai kualitas pemain setidaknya ada beberapa aspek yang patut diperhatikan. Seperti visi bermainnya, skill, statistik, menit bermain, dan berkompetisi di liga yang kompetitif.
Disini Indonesianeleven telah memilih 10 nama pesepakbola keturunan dibawah usia 19 tahun yang layak dipantau:
1. Miliano Jonathans
Miliano Jonathans lahir pada 5 April 2004 merupakan pesepakbola berdarah Maluku yang berposisi sebagai gelandang serang. Saat ini, ia bermain untuk Vitesse U16 dan U17. Bersama dengan Vitesse U16, Miliano telah bermain sebanyak 21 pertandingan dengan catatan 11 gol dan 11 assist.
Miliano dipandang akan menjadi pesepakbola hebat dimasa mendatang. Pemain kidal ini memiliki banyak kelebihan. Ia adalah seorang kreator serangan, mempunyai visi bermain, finishing, dribling, kecepatan dan kontrol bola diatas rata-rata. Selain itu, ia sering mencetak gol dari jarak jauh dan mempunyai tendangan bebas yang akurat.
Karena penampilannya yang cemerlang, Miliano kerap dipanggil pelatih Martijn Reuser untuk mengikuti pemusatan latihan bersama Timnas Belanda U16.
2. Dani Van Den Heuvel
Tristan Danique Van Den Heuvel (lahir 28 Mei 2003) adalah Pemain Belanda berdarah Indonesia yang berposisi sebagai penjaga gawang untuk Ajax U17 dan Timnas Belanda U17.
Sementara ini, Dani telah bermain sebanyak 10 kali bersama Ajax U17. Ia memiliki reflek yang bagus sebagai penjaga gawang. Dani telah memperkuat Timnas Belanda dari U15 sampai U17.
D'leanu Arts (lahir di Veghel, Belanda, 27 Mei 2003) adalah Pemain Keturunan Indonesia yang berposisi sebagai bek kanan untuk PSV U17. D'Leanu mendapat darah Indonesia dari Ibunya.
Musim ini, D'leanu mencatatkan statistik yang mengesankan. Bermain sebagai bek kanan, ia berhasil mencetak 3 gol dan 5 assist dalam 19 penampilannya bersama PSV U17.
Bersama Timnas Belanda U17, ia menjalani debut pertamanya ketika berhadapan dengan Perancis yang berakhir dengan kemenangan 2-0. Dalam laga itu, D'leanu ditempatkan sebagai bek tengah dan mampu mencetak 1 gol di menit 68.
4. Neraysho Kasanwirjo
Neraysho Kasanwirjo lahir pada 18 Agustus 2002 merupakan pesepakbola berdarah Jawa-Suriname yang berposisi sebagai bek tengah. Saat ini, Neraysho bermain untuk Ajax U19 dan Jong Ajax.
Meski tercatat sebagai pemain Ajax U19, Neraysho juga sering diperbantukan di Jong Ajax. Bersama Jong Ajax, Neraysho menjalani debut perdananya ketika menahan imbang NEC Nijmegen dengan skor 3-3 pada 8 Agustus 2019 lalu.
Sempat membawa timnas Belanda U17 juara di Piala Eropa U17 2019, kini Neraysho kembali dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan bersama Belanda U18. Tercatat ia telah beberapa kali memperkuat timnas Belanda dari U15 sampai U18.
5. Tristan Gooijer
Tristan Gooijer (lahir 2 September 2004) adalah Pemain Belanda berdarah Indonesia yang berposisi sebagai bek tengah untuk Ajax U17. Gooijer juga bisa bermain di posisi bek kanan, bek kiri, maupun gelandang bertahan.
Pemain berdarah Maluku ini telah bermain 3 kali untuk Belanda U16, dimana ia lebih sering dimainkan sebagai bek sayap.
6. Jim Croque
Jim Roberto Croque (lahir 5 Juli 2004) adalah pesepakbola keturunan Indonesia yang berposisi sebagai penyerang tengah untuk Vitesse U17.
Croque telah resmi menandatangani kontrak bersama Vitesse dan akan bergabung pada bulan Juli mendatang. Sebelumnya, Croque didatangkan dari klub lokal BFC Bussum. Vitesse tertarik untuk merekrutnya karena dinilai punya finishing dan positioning yang bagus sebagai striker.
7. Kaya Symons
Kaya Symons (lahir 31 Maret 2005) adalah pesepakbola keturuanan Indonesia yang berposisi sebagai bek kiri untuk Vitesse U15.
Meski berposisi sebagai bek, Kaya Symons juga kerap mencetak gol dari jarak jauh dan mempunyai kelebihan sebagai eksekutor tendangan bebas. Saat ini, ia menjabat sebagai kapten Vitesse U15.
8. Djenahro Nunumete
Djenahro Nunumete (lahir 28 Januari 2002) adalah pemain Belanda berdarah Maluku yang berposisi sebagai gelandang serang untuk FC Heerenveen U19.
Sementara ini, Djenahro telah mencetak 2 gol dan 1 assist dalam 5 penampilannya bersama FC Heerenveen U19. Meskipun postur tubuhnya tidak tinggi, namun Djenahro memiliki visi bermain, kontrol bola diatas rata-rata, lincah, dan akurasi umpan yang bagus.
Djenahro beberapa kali dipanggil untuk berlatih bersama tim utama FC Hereenveen. Di tim utama, ia menjadi rekan setim pemain timnas Vietnam, Doan Van Hau.
9. Liam Oetoehganal
Liam Oetoehganal (lahir 4 Mei 2004) adalah pesepakbola keturunan Suriname-Indonesia yang berposisi sebagai bek tengah untuk Feyenoord U16.
Kapten Feyenoord U16 ini beberapa kali dipanggil dalam pemusatan latihan timnas Belanda U16.
10. Joey Van Casand
Joey Van Casand (lahir 28 Mei 2003) adalah pemain Belanda berdarah Indonesia yang bermain di posisi bek kiri untuk FC Eindhoven U17.
Pemain kidal ini kerap mencetak gol dari tendangan bebas saat memperkuat FC Eindhoven U17.
Tidak ada komentar