Breaking News

Deretan Pesepakbola Keturunan Berpaspor WNI Tanpa Proses Naturalisasi

Dalam perkembangan sepakbola Indonesia belakangan ini, tidak bisa dilepaskan dengan pemain keturunan. Bahkan beberapa pemain keturunan akan diikutkan dalam persiapan FIFA Match Day bulan September mendatang. Beberapa diantaranya adalah Elkan Baggott, Sandy Walsh, Jordy Amat, dan Shayne Pattynama.

Dari keempat pemain tersebut, hanya Elkan Baggott yang telah memiliki paspor WNI, tanpa perlu menjalani proses naturalisasi . Sedangkan tiga lainnya, harus menjalani proses naturalisasi di Kemenkumham.

Dari banyaknya pesepakbola Keturunan, beberapa diantaranya telah memiliki paspor WNI tanpa proses naturalisasi (karena sudah berpaspor WNI sejak lahir, ataupun berkewarganegaraan ganda terbatas sampai usia tertentu). Berikut ini merupakan deretan pesepakbola Keturunan Indonesia Berpaspor WNI Tanpa proses naturalisasi:

1. Elkan Baggott


Elkan William Tio Baggott (lahir 23 Oktober 2002) adalah pesepakbola keturunan Indonesia-Inggris yang bermain sebagai bek tengah untuk Ipswich Town di EFL League One dan tim nasional Indonesia. Pemain Bertinggi Badan 194 cm ini, saat ini akan menjalani peminjaman ke Gilingham FC untuk mendapatkan menit bermain.

Elkan Baggott merupakan pemain keturunan berpaspor WNI tanpa proses naturalisasi, karena telah memilih Indonesia pada usia 18 tahun. Elkan Baggott lahir di Bangkok, Thailand, dari seorang ibu Indonesia dan ayah berkebangsaan Inggris. Baggott bersekolah di British School Jakarta pada tahun 2008. Ia juga belajar bermain sepakbola di Soccer School Jakarta. Pada tahun 2011, Elkan dan Keluarga akhirnya memutuskan untuk menetap di Inggris.

Karir Sepakbola
Setelah bergabung dengan Ipswich Town dengan beasiswa dua tahun pada tahun 2019, Baggott melakukan debut seniornya untuk klub pada 6 Oktober 2020 dengan kemenangan 2-0 atas Gillingham di Piala EFL. Pada 28 Januari 2021, Baggott menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan Ipswich, menandatangani kontrak dua setengah tahun dengan opsi perpanjangan tahun tambahan.

Pada 16 April 2022, dia menjadi pemain Indonesia pertama yang bermain di liga profesional di Inggris saat debutnya dengan Ipswich Town di EFL League One melawan Rotherham United. Di Timnas Indonesia Senior, Elkan telah bermain sebanyak 10 pertandingan dan mencetak 2 gol ketika melawan Malaysia dan Nepal.

2. Jack Brown


Jack adalah pemain sepakbola keturunan Indonesia-Inggris yang lahir pada 2 November 2001. Jack Brown berposisi sebagai gelandang serang. Ia merupakan anak dari pasangan Lance Brown yang berasal dari Inggris dan Indah dari Indonesia.

Nama Jack Brown mulai melambung setelah, Jack mendapat gelar penghargaan "The World Final Skill Test 2012 MU Soccer School" sebagai siswa terbaik di akademi MU tersebut. Pada saat itu, Jack bisa membuat para juri dan kontestan lain terkesan dengan kemampuannya mengolah bola saat mengikuti kejuaraan MUSS di Old Trafford, Manchester.

Setelah itu, ia melanjutkan sepakbola di Inggris dengan membela Brentwood School U-12 dan Independent Schools Football Association untuk kategori usia U-14 sampai U-16. Jack juga pernah bermain untuk Lincoln City U18 pada tahun 2019, sebelum akhirnya bermain untuk Persita Tangerang pada musim 2021 hingga saat ini.

3. Ji Da Bin


Ji Da Bin merupakan pemain berdarah Korea Selatan-Indonesia. Pemain berusia 16 tahun ini lahir di Depok, Jawa Barat pada 3 Maret 2006. Ayahnya yang bernama Ji Ha Sik berasal dari Negeri Ginseng.

Ji Da Bin memulai karier sepakbolanya dengan bergabung bersama ASIOP Football Academy. Pada 2018, Ji Da Bin juga pernah berhasil membawa timnya menjadi juara turnamen U-12 dan menyabet gelar pemain terbaik. Pemain dengan tinggi badan 176 ini, juga pernah memperkuat tim pelajar DKI Jakarta yang bertanding di Jepang pada 2019 dan di China pada 2020

4. Kelana Mahessa


Kelana Mahessa merupakan pemain keturunan Indonesia-Jerman. Ia lahir di kota terbesar keempat Jerman, Koln pada 30 Januari 2001. Dia memiliki saudara kembar bernama Luah Fynn Jeremy Mahessa. Ayahnya bernama Rully Mahessa merupakan pria kelahiran Sukabumi sedangkan ibunya, Brigitte Mahessa Sperling, diketahui merupakan wanita asal Jerman.

Gelandang berusia 21 tahun ini, telah terjun ke dunia sepak bola sejak 2015 lalu bersama 1.FC Koln. Pada 2017, dia kemudian pindah ke Viktoria Koln sebelum akhirnya lanjut di Bonner SC U-19 setahun setelahnya. Kelana pun naik promosi ke tim senior Bonner SC pada Juli 2020. Dia tampil sebanyak 11 kali dan belum membuahkan gol atau assist.

Pada musim berikutnya, Kelana Mahessa telah bergabung dengan Klub SpVg Frechen yang resmi mengontraknya pertama kali sejak Juli 2021. Pada musim ini, Ia berhasil mengoleksi empat gol dari 26 laga yang dilakoni musim ini. Frechen 20 sendiri merupakan tim kasta kelima Liga Jerman.

5. Kevin Gomes


Kevin Gomes de Oliveira (lahir di Surabaya, 24 Juni 1998) adalah pemain keturunan Indonesia-Brazil yang bermain sebagai bek kiri untuk klub Liga 1 Persis Solo. Ia merupakan anak dari pelatih asal Brasil, Gomes de Oliveira, yang menikahi seorang wanita asli Indonesia.

Karir Sepakbolanya diawali dari klub Brazil Araxá Esporte Clube pada musim 2018-2019. Setelah itu, ia menjalani karir sepakbolanya Di Indonesia, dan menjalani debut bersama Kalteng Putra, kemudian hijrah ke Borneo FC, dan musim lalu bermain untuk Persita Tangerang di kompetisi BRI Liga 1 2021-22. 

6. Ronaldo Kwateh


Ronaldo Joybera Junior Kwateh (lahir di Yogyakarta, 19 Oktober 2004) adalah pemain keturunan Indonesia-Liberia yang bermain sebagai pemain sayap atau penyerang untuk klub Liga 1 Madura United dan Tim Nasional Indonesia. Dia merupakan putra pasangan Roberto Kwateh, seorang mantan pesepak bola dari Liberia dan Citra Rusmawati yang berasal dari Yogyakarta

Sebelum bermain untuk Madura United, Ronaldo Kwateh sempat bergabung bersama Akademi Persib. Musim lalu, Ronaldo Kwateh telah bermain sebanyak 11 pertandingan di Liga 1 bersama Madura United. Karirnya bersama Timnas, Ronaldo saat ini telah bermain dengan Timnas U23 dengan catatan 8 pertandingan dengan 1 golnya saat melawan Malaysia di Perebutan Perunggu SEA Games. Dan telah mencetak 2 Gol bersama Timnas U19 di Piala AFF 2022.

7. Alta Ballah


Altalariq Erfa Aqsal Balllah (lahir 30 Desember 2000) adalah pemain keturunan Indonesia-Liberia yang bermain sebagai sayap kiri atau bek kiri untuk klub Liga 1 Persebaya Surabaya. Altalariq adalah anak dari mantan pemain Persita Tangerang, Anthony Jomah Ballah.

Alta Ballah mengawali karir profesionalnya bersama Persita Tangerang untuk bermain di Liga 1 pada musim 2021. Pada musim lalu, ia mencatatkan 23 pertandingan bersama Persita dan menorehkan 2 assist. Musim ini, Ballah dikontrak Persebaya Surabaya untuk bermain di Liga 1 pada musim 2022–2023.

8. Irfan Bachdim


Irfan Haarys Bachdim (lahir di Amsterdam, 11 Agustus 1988) adalah pemain keturunan Indonesia-Belanda yang bermain sebagai pemain sayap atau gelandang serang untuk klub Liga 1 Persis Solo.

Meski lahir di Belanda dari ibu Belanda dan dibesarkan disana hingga dewasa, Bachdim tetap mempertahankan kewarganegaraan Indonesianya sepanjang hidupnya. Bertentangan dengan beberapa laporan media, dia bukan pemain naturalisasi. Irfan Bachdim sendiri telah bermain 39 kali bersama Timnas, dengan mencetak 12 gol.

Irfan Bachdim memulai karir sepakbolanya di SV Argon pada tahun 1997 dan pindah pada tahun 1998 ke Ajax Academy. Hingga  FC Utrecht merekrutnya pada tahun 2003. Dia mulai untuk tim junior FC Utrecht, sesekali tampil pada kesempatan untuk tim cadangan senior. Dia melakukan debut untuk FC Utrecht di Eredivise Belanda, pada 17 Februari 2008 ketika bermain 90 menit melawan VVV-Venlo.

Setelah FC Utrecht memilih untuk tidak memperpanjang kontraknya, Bachdim menandatangani kontrak dengan HFC Haarlem pada Juli 2009. Kemudian pada 2010, ia berkarir di Indonesia bersama Persema Malang. Setelah itu, ia sempat berkarir di luar Indonesia dengan bergabung dengan klub Chonburi FC, Ventforet Kofu, dan Hokkaido Consadole Sapporo. Hingga pada akhirnya, Bachdim kembali ke Indonesia pada 2017 dan bemain untuk Bali United selama 3 musim. Dan pada tahun 2021, ia bermain setengah musim untuk PSS Sleman. Sebelum akhirnya Ia melanjutkan karirnya bersama Persis Solo hingga sekarang.

9. Gavin Kwan Adsit


Gavin Kwan Adsit (lahir 5 April 1996) adalah pemain Keturunan Indonesia-Amerika yang bermain untuk klub Liga 1 Persis Solo. Ia berposisi sebagai bek kanan, dia juga bisa bermain sebagai pemain sayap. Ayahnya berkebangsaan Amerika, John Adsit dan ibu keturunan Jawa - Tionghoa Indonesia, Maria Yosephine.

Gavin mengawali karir sepakbolanya di Villa 2000 pada tahun 2010-2012. Setahun berikutnya, setelah tampil cemerlang bersama timnas U16, ia mendapatkan kesempatan untuk bermain di CFR II Cluj, salah satu klub Romania. Dan bermain untuk klub Jerman Niendorfer TSV.

Pada tahun 2015, Gavin kembali bermain di Indonesia bersama klub Mitra Kukar. Setelah itu, ia memperkuat Borneo FC selama semusim dan Barito Putera pada musim berikutnya. Gavin bermain untuk Bali United pada dua musim terakhir. Sebelum bermain untuk Persis Solo pada musim 2022-2023. Gavin merupakan salah satu pemain andalan Timnas Indonesia di berbagai kelompok umur dari Timnas U16, U19, U23 hingga Timnas Senior.

10. Ryuji Utomo


Ryuji Utomo Prabowo (lahir 1 Juli 1995) adalah pemain keturunan Indonesia-Jepang  yang bermain untuk klub Liga 1 Persija Jakarta. Dia bermain sebagai bek tengah tetapi juga bisa beroperasi sebagai gelandang bertahan. Ryuji lahir dari ayah Indonesia dan ibu Jepang.

Mengawali karir profesionalnya bersama Mitra Kukar pada tahun 2014-2015. Ryuji pernah berkarir di liga Bahrain, bersama Al-Najma pada musim 2015-2016. Ia juga pernah bermain untuk Arema semusim berikutnya. Hingga dikontrak Persija Jakarta pada tahun 2017. Sempat menjalani peminjaman bersama klub Thailand, PTT Rayong pada musim 2017-2018 dan Penang FA di musim 2021. Selebihnya, Ryuji lebih banyak berkarir bersama Persija Jakarta di Liga 1. Karir timnasnya, Ryuji pernah bermain untuk Timnas U19, U23, hingga Senior.

11. Patrick Kallon


Prince Patrick Kallon (lahir 3 Februari 2002) adalah pesepakbola keturunan Indonesia-Sierra Leone yang bermain sebagai winger untuk klub Liga 1 PSM Makassar. Ia adalah putra dari legenda PSM Makassar Musa Kallon dan keponakan dari mantan pemain Inter Milan Mohamed Kallon. Sang Ayah, Musa Kallon menikahi wanita Indonesia yakni Maryana sehingga Patrick Kallon terlahir sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) asli.

Ia direkrut PSM Makassar untuk bermain di Liga 1 pada musim 2021. Kallon melakukan debut profesionalnya dengan PSM pada 18 Januari 2022 dalam laga melawan Persik Kediri sebagai pengganti Rizky Eka Pratama pada menit ke-66. Musim lalu, Ia bermain 6 pertandingan Bersama PSM dengan torehan 1 assist.

12. Hugo Samir


Hugo Samir (lahir di Surabaya, 25 Januari 2005) merupakan pemain keturunan Indonesia-Brazil. Ia merupakan pemain yang berposisi gelandang serang ataupun penyerang untuk Klub Persis Solo Youth. Hugo merupakan putra dari Jacksen F Tiago. Ayahnya memang asli dari Brasil, tapi ibu Hugo merupakan orang Indonesia asli. 

Di awal kariernya, Hugo pernah tergabung dalam tim usia muda Persebaya. Bersama Persebaya U-13, ia meraih gelar juara Piala Soeratin U-13 2018 Jawa Timur. Hugo kemudian melanjutkan karirnya di Barito Putera U-16 pada 2019. Hingga saat ini, Hugo Samir melanjutkan kiprahnya bersama Persis Solo Youth.

13. Welberlieskott de Halim Jardim


Welber merupakan kelahiran Banjarmasin. 25 April 2007. Dia mendapatkan julukan Neymar dari Indonesia karena berkarier Brasil. Welberlieskott memiliki darah keturunan Indonesia. Ayahnya Elisangelo de Jesus Jardim adalah Warga Negara Brazil, sedangkan Ibunya Lielyana Halim merupakan keturunan Tionghoa-Indonesia

Sebelum pandemi, tepatnya pada 2019, Welberlieskott de Halim Jardim merengkuh beberapa trofi di Eropa. Gelar juara tersebut adalah Gothia Cup (Swedia), Dana Cup 2019 (Denmark), dan Adidas Madewis Cup 2019 (Prancis). Saat ini, Welber bermain untuk Sao Paulo Youth. Welber saat ini masih berpeluang menentukan masa depannya, apakah ia akan memilih menjadi Warga Negara Brazil atau Indonesia?

14. Seiya Da Costa


Seiya Da Costa Lay (lahir di Hiroshima, 30 September 2001) adalah pemain keturunan Indonesia-Jepang yang bermain untuk klub Liga 1 Arema FC. Seiya berposisi sebagai gelandang bertahan. Ayahnya, Jefry Da Costa merupakan orang Indonesia asli, dan ibunya, merupakan wanita keturunan Jepang yang sudah menjadi WNI.

Mengawali karir bersama Arema FC U18 pada tahun 2019, pemain bertinggi badan 1,77 meter ini telah dikontrak selama 3 musim bersama Arema hingga 31 Desember 2023.

15. Meru Kimura


Meru Kimura (lahir di Tokyo, 27 Juni 2001) merupakan pemain keturunan Indonesia-Jepang. Ia berposisi sebagai bek tengah. Meru Kimura lahir dari ibu asli orang Jepang, dan ayah yang berasal dari Bali.

Pemain bertinggi badan 1,87 meter ini sebelumnya membela klub PSKC Cimahi dan merupakan jebolan tim Elite Pro Bali United U-18. Saat ini, Meru Kimura menjadi bagian dari Rans Nusantara FC pada musim 2022/2023.

16. Ryu Nugraha


Ryu Nugraha (lahir di Nagano, 6 April 2000) merupakan pesepakbola keturunan Indonesia-Jepang yang saat ini bermain bersama AC Nagano Parceiro di J3-League. Menurut transfermarkt dan website resmi J-League, pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang ini tercatat sebagai pemain Indonesia.

Perjalanannya dikancah sepakbola sendiri bermula dari akademi Shioda MS dan Ueda Chikuma HS. Dari sana ia dipinang High School dan bergabung AC Nagano pada 2019. Setahun setelahnya, Ryu Nugraha dipinjamkan ke Fukui United.

Peminjamannya ini membuahkan hasil karena dirinya mampu membawa timnya menjadi juara Hokushin’etsu Football League atau liga regional di Jepang. Prestasinya itu membuat Ryu Nugraha sempat diperpanjang oleh Fukui United sebelum akhirnya ia pun kembali dari masa peminjaman ke AC Nagano.

17. Victor Dethan



Victor Jonson Benjamin Dethan (lahir di Kupang, 7 Juli 2004) merupakan pesepakbola keturunan Indonesia-Kanada yang berposisi sebagai pemain sayap dan merupakan produk akademi PSM Makassar. 

Meski memiliki garis darah Kanada dari keluarga, Victor Dethan merupakan Warga Negara Indonesia, karena ia besar di Indonesia. Ayahnya asli Kupang, NTT [Nusa Tenggara Timur], sedangkan Ibunya berasal dari Kanada.

Notes 1: Pemain seperti Kim Jeffrey Kurniawan dan Ezra Walian merupakan pemain keturunan yang menjadi WNI lewat jalur naturalisasi.

Notes 2: Nama Sutanto Tan tidak dimasukan dalam list pemain keturunan berpaspor WNI tanpa naturalisasi, karena Tionghoa adalah bagian dari Indonesia.

Tidak ada komentar